"Manasih busnya! Udh jam
segini lagi! Pasti d rumah kakek udh kelabakan nungguin aku d rumah!" aku
udh nunggu dsini selama 1 setengah jam untuk nunggu bus. Yah memang salahku
krna tdi aku nengajukan diri untk kerja lembur kpda bos spya gaji yg kuperoleh mendapat
lebih.
FYI, aku blom memperkenalkan
diri. Hello,my name Cherry Holmes, bisa d panggil Cece. I'm 18 years old. Yah
dikatakan cukup umur untuk keluyuran jam segini lebih tepatnya jam 9 malam dan
juga sdng liburan musim panas. Tetapi, ada aja halangan untk ku pergi malem2,
yah salah satunya my gradpa. He's very overprotectif. My parents meninggalkanku
pda saat kecil untk urusan perkerjaan mrka. And my grandma already meninggal
pada saat melahirkan mama. So, I live only with my grandpa yg very2 protectif.
Pdhal dia yg nganjurin aku untk kerja slma liburan tetep aja dia juga yg ngatur
jam kerja but, soal tmpat magangnya aku yg tentuin. Oke, udh dlu perkenalanya
back to real life.
Shit! Lama bngt sih! Udhlah
pulangnya jalan aja dripda nunggu lama kaya gini. Lagian cma 20 menit koq buat
smpe d rmh dng jalan. Akhirnya, gw jalan menyusuri kota Los Angels, California
sendirian.
Aku bisa melihat pemandangan kota
Los Angels pda malam hari yg biasanya tdk pernh kulihat. Sampai akhirnya aku
mesti melewati gank yg menurutku agak sepi untk jalan pitas, sekelebat ada 1,2
orng lewat but, smpai d pertengahan jalan aku merasa ada yg tdk beres dng jalan
ini. Udara semakin dingin, orng2 pun tdk ada yg lewat lagi.
Akupun mempercepat langkah
kakiku. Tapi, pada saat sedikit lagi aku keluar dari gank itu, aku merasa jika
seseorng sedang memeluk pinggangku dari belakang. "Aku HAUS.." kata
dia di kupingku. Bulu kudukku berdiri, aku takut dia melakukan sesuatu padaku,
Apalagi dia laki2.
Saat aku ingin melawan aku tdk
mempunyai bnyk energi untk melawanya yg lebih kuat. "Aku HAUS"
katanya lagi "i-iya, aku tau kau haus tapi, aku tidak punya air
sekarang" kataku terbata2 takut. Tapi, aku merasa dia sudah keterluan
karena aku merasa ada benda tajam menusuk leherku. Akupun bereaksi dng mengambil
semprotan merica yg diberikan kakek untukku untuk menjaga diri. Aku langsung
menyemprotkanya tpat pada matanya, walaupun aku tak yakin bahwa itu matanya
karena dia memakai topi yg ditutup dngan hoddie jaketnya. Tapi, saat aku
menyemprotkan merica dia langsung mundur kebelakang sambil merintih kesakitan.
Saat yg tepat untuk kabur, aku langsung lari dari tmpat itu menuju ke tempat
yang agak ramai dan menuju rumah.
Brak
Aku langsung membuka pintu dng
kasar. Grandpa yg duduk d ruang tengah langsung berdiri dan menghampiriku
"Ada apa? Apa yg terjadi padamu ce?" kata grandpa dng nada cemas dan
membopongku duduk d sofa ruang tengah. Aku masih mengatur napasku karena tadi
aku lari tidak beraturan. "Kamu kenapa Ce? Loh? Knpa leher kamu?"
kata grandpa dan langsung mengambil kotak P3K. Aku meraba leherku yg tadi
terkena benda tajam orng tadi, dan benar saja di sana ada aliran darah yg
keluar dari luka yg terbuka.
Saat grandpa memegang lukaku, aku
merintih kesakitan. "Siapa yang melakukan ini?" kata grandpa marah.
Aku geleng2 kepala tanda tidak tau. "Damn! Cece kena lagi!" umpat
grandpa berbisik "Hah? Knpa pop?" panggil sayangku ke grandpa.
"Ah? Ga" kata pop dan berdiri langsung mengambil telepon "Wait!
Pop mau ngapain?" kataku agak marah, krna aku tau pasti grandpa mau
nelepon tmen2nya. "em Ce, ini penting. Kamu udh diserang seseorng yg kamu
ga kenal" kata grandpa "Iya, aku tau. Tapi, pop ga ush nelepon mrka!
Aku udh usrus itu koq! Lagian ini cuma sayatan kecil doang!" kata gw
protes "Ga bisa Ce! Pop mesti kasi tau yg laen ttg kondisi kamu" kata
grandpa lagi "Kalo Pop ngomong ke mrka ttg ini aku ga mau ngomong ama pop
lagi!" ancamku. Biasanya ancamanku ini ampu. "jgn gitu dong Ce, Pop
cma khawatir" kata Grandpa "iya. Tapi, ga usah ngomong2 ttg hal
sepele ama mrka! Lagian aku gapapa! Masa setiap aku luka kecil pop mesti
ngomong ama mereka? Mereka pasti risih!" kata aku marah.
"tapi.." kata grandpa "ga ada tapi2!" potongku dan pergi
kekamar.
Selalu saja grandpa ngasih tau
temen2nya walaupun mereka baik kepadaku tapi, aku terlalu kesal kepada mereka
karna terlalu ikut camput dlam urusanku. Aku melihat bayangan diriku di kaca.
Darah yg keluar dari luka sepertinya sudah berhenti, aku membersikan noda darah
yg masih tertinggal d kulitku dng tisue.
Stlah mandi dan memakai piamaku
aku keluar dari kamar untuk mencari makanan di kulkas. Tapi, tdk menemukan
makanan, akhirnya aku hanya Meninum susu dingin. Aku mengecek apakah malam ini
grandpa kabur dari kamarnya. Dan ternyata benar saja kamarnya kosong, aku tau
kmna dia kabur. Kerumah pop Steve, dia salah satu tmn grandpa. Semoga saja
grandpa ga ngomong macam2 soal aku.
Aku balik ke kamar untuk tidur.
0 komentar:
Posting Komentar