29/03/13

Light Up In The Dark - Bab 1


"Manasih busnya! Udh jam segini lagi! Pasti d rumah kakek udh kelabakan nungguin aku d rumah!" aku udh nunggu dsini selama 1 setengah jam untuk nunggu bus. Yah memang salahku krna tdi aku nengajukan diri untk kerja lembur kpda bos spya gaji yg kuperoleh mendapat lebih.
FYI, aku blom memperkenalkan diri. Hello,my name Cherry Holmes, bisa d panggil Cece. I'm 18 years old. Yah dikatakan cukup umur untuk keluyuran jam segini lebih tepatnya jam 9 malam dan juga sdng liburan musim panas. Tetapi, ada aja halangan untk ku pergi malem2, yah salah satunya my gradpa. He's very overprotectif. My parents meninggalkanku pda saat kecil untk urusan perkerjaan mrka. And my grandma already meninggal pada saat melahirkan mama. So, I live only with my grandpa yg very2 protectif. Pdhal dia yg nganjurin aku untk kerja slma liburan tetep aja dia juga yg ngatur jam kerja but, soal tmpat magangnya aku yg tentuin. Oke, udh dlu perkenalanya back to real life.
Shit! Lama bngt sih! Udhlah pulangnya jalan aja dripda nunggu lama kaya gini. Lagian cma 20 menit koq buat smpe d rmh dng jalan. Akhirnya, gw jalan menyusuri kota Los Angels, California sendirian. 
Aku bisa melihat pemandangan kota Los Angels pda malam hari yg biasanya tdk pernh kulihat. Sampai akhirnya aku mesti melewati gank yg menurutku agak sepi untk jalan pitas, sekelebat ada 1,2 orng lewat but, smpai d pertengahan jalan aku merasa ada yg tdk beres dng jalan ini. Udara semakin dingin, orng2 pun tdk ada yg lewat lagi.
Akupun mempercepat langkah kakiku. Tapi, pada saat sedikit lagi aku keluar dari gank itu, aku merasa jika seseorng sedang memeluk pinggangku dari belakang. "Aku HAUS.." kata dia di kupingku. Bulu kudukku berdiri, aku takut dia melakukan sesuatu padaku, Apalagi dia laki2.
Saat aku ingin melawan aku tdk mempunyai bnyk energi untk melawanya yg lebih kuat. "Aku HAUS" katanya lagi "i-iya, aku tau kau haus tapi, aku tidak punya air sekarang" kataku terbata2 takut. Tapi, aku merasa dia sudah keterluan karena aku merasa ada benda tajam menusuk leherku. Akupun bereaksi dng mengambil semprotan merica yg diberikan kakek untukku untuk menjaga diri. Aku langsung menyemprotkanya tpat pada matanya, walaupun aku tak yakin bahwa itu matanya karena dia memakai topi yg ditutup dngan hoddie jaketnya. Tapi, saat aku menyemprotkan merica dia langsung mundur kebelakang sambil merintih kesakitan. Saat yg tepat untuk kabur, aku langsung lari dari tmpat itu menuju ke tempat yang agak ramai dan menuju rumah.
Brak
Aku langsung membuka pintu dng kasar. Grandpa yg duduk d ruang tengah langsung berdiri dan menghampiriku "Ada apa? Apa yg terjadi padamu ce?" kata grandpa dng nada cemas dan membopongku duduk d sofa ruang tengah. Aku masih mengatur napasku karena tadi aku lari tidak beraturan. "Kamu kenapa Ce? Loh? Knpa leher kamu?" kata grandpa dan langsung mengambil kotak P3K. Aku meraba leherku yg tadi terkena benda tajam orng tadi, dan benar saja di sana ada aliran darah yg keluar dari luka yg terbuka.
Saat grandpa memegang lukaku, aku merintih kesakitan. "Siapa yang melakukan ini?" kata grandpa marah. Aku geleng2 kepala tanda tidak tau. "Damn! Cece kena lagi!" umpat grandpa berbisik "Hah? Knpa pop?" panggil sayangku ke grandpa. "Ah? Ga" kata pop dan berdiri langsung mengambil telepon "Wait! Pop mau ngapain?" kataku agak marah, krna aku tau pasti grandpa mau nelepon tmen2nya. "em Ce, ini penting. Kamu udh diserang seseorng yg kamu ga kenal" kata grandpa "Iya, aku tau. Tapi, pop ga ush nelepon mrka! Aku udh usrus itu koq! Lagian ini cuma sayatan kecil doang!" kata gw protes "Ga bisa Ce! Pop mesti kasi tau yg laen ttg kondisi kamu" kata grandpa lagi "Kalo Pop ngomong ke mrka ttg ini aku ga mau ngomong ama pop lagi!" ancamku. Biasanya ancamanku ini ampu. "jgn gitu dong Ce, Pop cma khawatir" kata Grandpa "iya. Tapi, ga usah ngomong2 ttg hal sepele ama mrka! Lagian aku gapapa! Masa setiap aku luka kecil pop mesti ngomong ama mereka? Mereka pasti risih!" kata aku marah. "tapi.." kata grandpa "ga ada tapi2!" potongku dan pergi kekamar.
Selalu saja grandpa ngasih tau temen2nya walaupun mereka baik kepadaku tapi, aku terlalu kesal kepada mereka karna terlalu ikut camput dlam urusanku. Aku melihat bayangan diriku di kaca. Darah yg keluar dari luka sepertinya sudah berhenti, aku membersikan noda darah yg masih tertinggal d kulitku dng tisue.
Stlah mandi dan memakai piamaku aku keluar dari kamar untuk mencari makanan di kulkas. Tapi, tdk menemukan makanan, akhirnya aku hanya Meninum susu dingin. Aku mengecek apakah malam ini grandpa kabur dari kamarnya. Dan ternyata benar saja kamarnya kosong, aku tau kmna dia kabur. Kerumah pop Steve, dia salah satu tmn grandpa. Semoga saja grandpa ga ngomong macam2 soal aku.
Aku balik ke kamar untuk tidur.

0 komentar:

Posting Komentar